4.2.3 Istilah
Penggunaan istilah dalam karya ilmiah ditulis dalam bahasa Indonesia. Istilah ditulis sebagai kata serapan yang baku sesuai dengan KBBI. Apabila terpaksa menggunakan isitilah asing, maka penulisannya dicetak miring dan diberi penjelasan. Istilah yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia dapat digunakan jika diperlukan. Penulisan istilah ini sebaiknya dilengkapi dengan padanan kata dalam bahasa asing di dalam tanda kurung.
4.2.2 Bentuk kalimat
Penulisan kalimat harus mengandung unsur setidaknya subjek, predikat, dan disempurnakan dengan objek, pelengkap serta keterangan sesuai jenis kalimatnya agar bahasa skripsi jelas. Bahasa skripsi harus lugas yang berarti tidak menimbulkan tafsir ganda. Selain itu, bahasa skripsi juga harus mampu mengkomunikasikan wacana yang disajikan secara logis dan sistematis kepada pembaca. Logis dan sistematis berarti terdapat hubungan antar bagian didalam kalimat, antar kalimat di dalam paragraf, dan antar paragraf didalam sebuah wacana, yang memperlihatkan hubungan yang masuk akal.
Kalimat di dalam skripsi adalah kalimat pasif dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua (saya,dia, kita, kami, mereka, dan lain- lainnya), kecuali kalimat kutipan. Sebagai contoh, pada bagian ucapan terima kasih di dalam kata pengantar, kata saya diganti dengan penulis.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan kalimat antara lain:
4.4.5 Penomoran Persamaan
Persamaan dengan format penulisan rumus perhitungan ditulis dengan angka Arab, diberi tanda kurung, dan diletakkan rata kanan. Rumus diletakkan di tengah halaman pada baris tersendiri. Gunakan pengaturan penulisan persamaan (equation) yang tersedia pada perangkat lunak word processor.
4.2.1 Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam skripsi adalah bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan kaidah akademik. Ejaan dan penggunaan tanda baca dibuat dengan berpedoman kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (PUEBI) dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah sedangkan kosakata merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
4.4.4 Penomoran Lampiran
Setiap lampiran diberi nomor urut diikuti dengan judul lampiran dengan dipisahkan tanda titik. Nomor dan judul lampiran dicetak tebal dan tidak diakhiri tanda titik. Lampiran pertama dan daftar pustaka dipisahkan oleh lembar pembatas lampiran. Lampiran tidak diberi nomor halaman. Contoh pembuatan lampiran dapat ditemukan pada bagian akhir buku pedoman ini.
![]() | Hari ini: | 1283 |
![]() | Kemaren: | 1488 |
![]() | Minggu ini: | 1055 |
![]() | Bulan ini: | 49489 |
![]() | Total Kunjungan: | 1307567 |