Cara Membuat Latar Belakang Penelitian
Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah bagian pertama yang sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah (skripsi). Latar belakang masalah sendiri adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematika yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Pada Latar belakang menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Tujuan paling mendasar dari bagian Latar Belakang (research background) dalam sebuah tulisan ilmiah (manuscript) adalah menarik perhatian pembaca sekaligus menyediakan informasi dasar yang terkait dan relevan dengan studi atau riset yang sedang dikerjakan. Membuat pernyataan dari pertanyaan pemandu riset (research question) merupakan bagian terpenting dalam Latar Belakang, sedangkan tinjauan pustaka (reviewofthe literature) diusahakan singkat dan padat.
Kunci mebuat latar belakang masalah penelitian yang baik yaitu seberapa komprehensif kita merangkumkan penelitian kita. Tulisan yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang masalah, orang langsung bisa memahami, apa yang kita lakukan pada penelitian kita.
Secara umum, latar belakang harus memuat setidak-tidaknya 3 aspek, yaitu aspek
- Aspek normatif adalah kondisi yang seharusnya atau yang ingin dicapai secara ideal.
- Aspek Empiris adalah kondisi yang sebenarnya terjadi dilapangan dan menjadi sebuah pertanyaan, karena berbeda dengan kondisi ideal (sesuai aspek normatif). Dengan demikian, pada aspek empiris akan tergambar gap atau ketimpangan antara normatif dan empiris. Sehingga, permasalahan yang diangkat dan dijadikan topik masalah penelitian tertera di bagian ini.
- Aspek teoritis atau yuridis yaitu bagian yang mengungkapkan sebuah metode yang dapat menyelesaikan permasalahan atau yang kita sebut gap (ketidak sesuaian antara normatif dan empiris). Aspek normatif sering dijadikan sebuah indikator dalam melakukan analisa data atau batasan penelitian yang dilakukan.
Latar belakang sejauh menyangkut topik penulisan
- Hal-ihwal yang sudah diketahui atau dipercaya umum tentang topik pembahasan
- Hal-ihwal yang masih belum diketahui, atau masih menjadi kontroversi, atau masih menimbulkan perdebatan, terkait topik pembahasan
- Sejumlah temuan yang relevan menyangkut topik pembahasan
- Seberapa penting dan signifikan topik ini dibahas kembali oleh tulisan ini
Pernyataan dari pertanyaan pemandu riset
Ada sejumlah cara yang dapat digunakan untuk menandai pertanyaan pemandu riset, seperti:
- "Untuk menentukan apakah..."
- "Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk .”
- "Kajian ini akan menguji hipotesis yang mengatakan bahwa..."
- "Penelitian ini dilakukan untuk ..."
- "Penelitian ini berikhtiar untuk menjawab/menggugat/ memodifikasi hipotesis yang menyatakan bahwa ..."
Pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan pemandu riset
- Apakah riset ini menggunakan pendekatan kualitatif
- Apakah riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif
- Apakah riset ini menggunakan pendekatan campuran (kuali- kuanti)
Secara khusus, Latar belakang penelitian berisi :
- Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
- Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti.
- Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.
- Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis
- Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
Daftar rujukan (references) hampir selalu digunakan (dan ditemukan) pada bagian Latar Belakang dan pembahasan.
Referensi yang dikutip dalam bagian Latar Belakang sebaiknya yang valid, tersedia (available) dan bisa diakses baik oleh pembaca maupun Mitra Bestari (pakar yang menelaah tulisan).
Biasanya, artikel-artikel yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal yang melibatkan mitra bestari, atau jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi, amat memerhatikan validitas serta ketersediaan referensi yang digunakan si penulis. Artikel-artikel yang sudah dikirimkan ke jurnal (submit) namun belum dinyatakan "diterima" oleh redaksi jurnal, bukan sumber yang valid untuk dijadikan rujukan, karena belum tersedia untuk diakses.
Meskipun buku-buku ajar atau buku teks, tesis program magister maupun disertasi program doktoral, prosiding seminar atau konferensi yang juga telah melewati proses telaah ahli, merupakan sumber yang juga valid; namun biasanya sumber-sumber ini lebih sulit diakses, atau memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa diakses, karena pelbagai jenis restriksi dari institusi. Bagian 'Latar belakang' bukan tempat yang tepat untuk mengevaluasi secara kritis berbagai pandangan atau karya yang dijadikan referensi.
Hindari mengambil bahan rujukan dari komunikasi informal seperti chatting di media sosial, atau hasil pengamatan dan laporan penelitian yang belum dipublikasikan. Sifat temuan-temuan di situ belum kuat sebagai bukti dikarenakan belum dievaluasi (oleh mitra bestari atau reviewer internal) dan belum bisa diakses.
Jumlah referensi yang digunakan harus dibatasi, tidak berlebihan atau sekadar "pamer" dengan cara memilih referensi yang paling penting, paling valid, paling relevan, dan,sejauh memungkinkan, paling baru.
Godaan terbesar ketika menuliskan bagian ini adalah "berlebih- lebihan." Perlu diingat bahwa bagian Latar Belakang memang dimaksudkan untuk memperkenalkan pembaca pada penelitian yang Anda kerjakan, bukan untuk meringkas dan mengevaluasi tinjauan pustaka menyangkut topik yang didiskusikan. Akan lebih baik jika tinjauan- tinjauan lain yang membahas topik penelitian disimpan dan ditampilkan pada bagian "hasil dan pembahasan”, karena mereka bisa menjadi alat bantu pembanding dan penafsir yang berguna untuk hasil-hasil temuan Anda.
Ketika menuliskan bagian Latar Belakang, cukupilah memberikan informasi yang membuat calon pembaca tulisan Anda memahami mengapa Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemandu riset seperti itu, dan mengapa hipotesis yang Anda ajukan bisa dibilang cukup "masuk akal" serta "menantang untuk dibuktikan."
Sistem piramida terbalik dalam penyusunan latar belakang masalah
Apabila kita menganut sistem piramida terbalik dalam penyusunan latar belakang, maka rangkaiannya sebagai berikut :
- Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
- Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung juga teori dan penelitian terdahulu.
- Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.
Sistem piramida terbalik dalam penyusunan latar belakang tersebut sangat populer dan dianggap relatif paling mudah untuk diterapkan. Biasanya, sistem penyusunan latar belakang piramida terbalik digunakan oleh orang-orang yang akan melakukan penelitian berjenis kualitatif karena pemikiran dari umum ke khusus.