1. Ketentuan Umum
- Sitasi di dalam teks hanya mengunakan nama belakang (surname) penulis. Sitasi ditulis secara parenthesis sehingga referensi dalam teks menjadi:([nama belakang penulis] [tahun publikasi], [nomor halaman]), contoh: (Kusumaatmadja 1999,
- Penulisan nama penulis di luar tanda kurung diperbolehkan, contoh: “Kusumaatmadja (1999, 49) mengatakan…”.Tanda baca koma dan titik digunakan setelah sitasi, contoh: “Menurut Kusumaatmadja (1999, 43), tidak satu pun perusahaan…” atau “…mampu hidup (Kusumaatmadja 1999, 43)”.
- c. Jika beberapa buku yang dijadikan sumber pustaka ditulis oleh satu orang pengarang dan diterbitkan dalam tahun yang sama, penempatan urutannya didasarkan pada urutan abjad pertama judul bukunya. Kriteria pembedanya adalah tahun terbit dengan membubuhkan huruf a, b, c, dan seterusnya setelah tahun terbit, tanpa jara
Contoh :
Hassan, Fuad. 1987a.
----------------. 1997b.
----------------. 1997c.
d. Referensi disusun menurut urutan abjad. Apabila sumber referensi tidak memiliki nama penulis, maka judul referensi ditulis lebih dahulu dengan kata pertama dari judul dijadikan sebagai acuan urutan abjad.
2. Contoh penulisan sitasi dan referensi
Daftar rujukan (reference list) atau daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, jurnal, makalah, artikel hasil penelitian (skripsi, tesis atau disertasi) serta sumber lainnya yang dikutip secara langsung atau tidak langsung di dalam karya tulis. Pada dasarnya unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam daftar rujukan berturut- turut meliputi (1) nama penulis (perorangan atau kelompok), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Contoh-contoh penulisan sitasi dan referensi berdasarkan jenis sumber pustaka dapat dilihat di bawah ini.
Contoh Bisa dilihat di bawah ini:
Atau Baca/Klik Bagaimana cara menulis Daftar Pustaka berdasarkan Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia?