Argumen dikatakan valid jika argumen tersebut memenuhi syarat-syarat berikut ini.
- Jika premis-premisnya benar, kesimpulannya juga pasti benar.
- Kesimpulan mengikuti secara niscaya dari premis-premisnya.
- Premis-premis menyediakan landasan yang konklusif bagi kebenaran bagian kesimpulan.
- Kebenaran dari premis-premis menjamin kebenaran dari kesimpulan.
- Secara logis tidaklah konsisten untuk menegaskan (mengiyakan) semua premis sebagai benar tetapi menyangkal kesimpulannya.
Argumen deduktif hanya bisa bersifat valid atau tidak valid. Argumen deduktif yang valid adalah argumen deduktif yang kesimpulannya secara niscaya mengikuti dari premis-premisnya. Dengan kata lain, sebuah argumen jika premis-premisnya benar mustahillah kesimpulannya salah. Sementara itu, argumen deduktif yang tidak valid adalah argumen deduktif yang kesimpulannya tidak secara niscaya mengikuti dari premis-premisnya.
Dalam kerangka berpikir "logika" tidak semua argumen yang valid itu benar. Ada argumen yang valid.tetapi tidak benar (tidak masuk akal). Contoh: Semua benda-benda langit terbuat dari keju belanda. Bulan adalah salah satu benda langit. Jadi, bulan dibuat dari keju belanda. Argumen tersebut valid tetapi buruk (tidak masuk akal). Kita tidak hanya menginginkan argumen yang valid.tetapi juga yang masuk akal.
Argumen yang masuk akal (a sound argument) adalah argumen deduktif yang valid sekaligus mempunyai premis-premis yang benar. Argumen yang tidak masuk akal (an unsound argument) adalah argumen yang atau tidak valid, atau salah satu premisnya keliru, atau kedua-duanya.