Guna mendapatkan teori yang relevan untuk mendukung terselesaikannya penelitian, seorang calon peneliti dan penulis, perlu banyak berkonsultasi pada
- Pembimbing Akademik
- Pembimbing skripsi
- Perpustakaan yang memuat sumber data dan pengetahuan yang berlimpah
- Internet, sebagai sebuah sumber informasi yang terkini dan selalu diperbarui (updated and current)
Dalam proses konsultasi ini, hendaknya peneliti tetap mempertahankan sikap kritis dan keterampilan rujuk-silang (cross-check) agar tidak didikte pembimbing dan, dalam prosesnya, kehilangan jati diri serta otonomi penelitian. Tidak jarang ditemukan dalam proses bimbingan skripsi di tingkat Perguruan Tinggi, terutama di program Sarjana Stara 1, mahasiswa bimbingan “menelan mentah-mentah" masukan lisan dari dosen pembimbingnya, tentang kerangka teori yang relevan untuk mendukung penelitiannya karena mahasiswa tersebut malas menggali (membaca) sendiri dari sumber-sumber tertulis yang direkomendasikan padanya. Kemudahan sistem copy-paste dari berbagai sumber yang tersebar di internet, sebelum dibaca, dipelajari, dipilahpilah, ditimbang-timbang serta dievaluasi sendiri, menjadi salah satu kontribusi miskinnya orisinalitas temuan atau komparasi gagasan yang kreatif dalam suatu karya tulis ilmiah.
Sebenarnya, relevansi sebuah teori untuk dipilih sejauh mendukung "tujuan penelitian serta rumusan masalah" dapat disempitkan pada empat kategori berikut ini:
- Kekhasan disiplin ilmu,
- Kesamaan metode penelitian yang diadopsi,
- Kemiripan atau kedekatan topik pembahasan, dan
- Banyak serta beragamnya daftar pustaka atau referensi yang digunakan.
Jika keempat kriteria ini dipenuhi.hampir bisa dipastikan bahwa ragam pilihan teori-teori yang relevan akan lebih banyak ditemukan.
Ambil contoh: untuk melakukan penelitian seputar "Dampak penggunaan media sosial terhadap citra diri kaum remaja urban di Jakarta “ maka kekhasan disiplin ilmu yang dapat berkontribusi untuk mendukung terbentuknya kerangka teori dari usulan penelitian ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada: sosiologi urban, psikologi sosial, psikologi individu (remaja), komunikasi media baru, dan filsafat identitas.