Cara membuat Biografi Singkat peneliti
Biografi berasal dari kata Yunani, bios (artinya 'hidup), dan graphos (artinya 'tulisan'). Jadi, secara harafiah. biografi berarti 'tulisan yang menuturkan kisah hidup seseorang'. Biografi yang dimaksud dalam perta¬nyaan ini bukanlah biografi dalam arti 'kisah hidup seseorang secara terperinci, mulai dari masih anak-anak hingga dewasa, hidup profesional dan kariernya, bahkan sampai kematiannya.yang menyoroti beberapa aspek kehidupannya yang mengesankan, dan tidak jarang memuat analisis atas kepribadian orang tersebut." Biografi dalam arti ini biasanya cukup panjang untuk dibukukan, termasuk dalam genre sastra, juga dilombakan secara bergengsi,seperti adanya kategori penghargaan Pulitier Prize for Biography atau Autobiography di negara Amerika Serikat, dan Whitbread Prize for Best Biography di negara Inggris.
Biografi singkat peneliti yang dimaksud di sini adalah biografi yang acapkali ditemukan pada bagian akhir artikel ilmiah di jurnal, sebelum Daftar Pustaka atau Referensi, atau pada bagian paling akhir buku, sebelum sampul belakang. Biografi singkat ini lebih merupakan short introduction tentang identitas penulis,yang relevan dengan jenis serta tujuan tulisannya. Penulis artikel atau buku perlu mengaitkan biografi yang ia tuliskan dengan topik penelitian atau tema buku tempat biografi ini terlampir. Maksudnya, jika tulisannya memang sudah banyak dan multitopik, karya tulis dengan topik sejenislah yang lebih perlu diutamakan pencantumannya dalam biografi. Selain itu, penulis juga perlu memerhatikan jumlah kata biografi singkat ini, apakah termasuk kategori 50 kata, atau 100 kata, atau 200 kata.
Berikut enam buah unsur yang sebaiknya ada dalam biografi singkat penulis
- Latar belakang pendidikan. Penulis perlu membatasi latar bela-kang pendidikan ini hanya pada pendidikan tinggi saja (Strata 1, Strata 2, dan atau Strata 3),yang disusun secara kronologis. Jika mengambil lebih dari satu bidang peminatan atau jurusan pada tingkat Strata 1,cukup cantumkan yang relevan dengan topik ar¬tikel/buku, tidak perlu semuanya dituliskan.
- Topik penelitian yang diminati. Pokok ini juga sangat penting di-cantumkan dalam biografi dengan tujuan memperluas jaringan kerjasama (networking), dengan para pakar lain yang sebidang ilmu, didasarkan pada kesamaan minat dan topik penelitian.
- Pengalaman. Yang dimaksud pengalaman di sini tentu perlu di-seleksi secara lebih cermat, misalnya berdasarkan pengalaman akademis atau pengalaman sebagai praktisi di bidang industri. Relevansi pengalaman yang dicantumkan dengan topik artikel/ buku tentu saja diutamakan.
- Karya tulis ilmiah yang pernah dipublikasikan. Daftar karya tulis ilmiah yang pernah dipublikasikan harus diseleksi juga Utamakan tulisan dengan topik sejenis yang sudah pernah dimuai di berka¬la ilmiah. Kalaupun buku, utamakan buku yang sudah ber-ISBN, diresensi orang lain,dan akan lebih bagus lagi buku yang sudah mendapatkan penghargaan dari lembaga keilmuan terkait.
- Komunitas, ajiliasi, dan asosiasi. Bagian ini akan menjadi nilai tambah bagi penulis, sejauh komunitas, afiliasi, dan asosiasi tersebut memang relevan dengan topik tulisan. Juga menambah bobot sekiranya disebutkan posisi atau jabatan penulis dalam komunitas dan afiliasi tersebut.
- Yang paling umum dilakukan penulis biografi pada bagian ini adalah mencantumkan alamat surat elektronik (surel), dan diusahakan sebisa mungkin, guna menambah kredibilitas, cantumkan surel institusi, bukan surel gratisan'. Kalaupun belum memiliki surel institusi, misalnya sebagai penulis lepas, surel yang dicantumkan sebaiknya memang mencerminkan identitasnya (contoh: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.), bukan surel dengan nama “alay" (contoh: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.).