SOSIATRI SEBAGAI SUATU ILMU
A. Pengantar
Sebagai sebuah ilmu sosial kemasyarakatan, Ilmu Sosiatri dalam hal-hal tertentu dipengaruhi dan menggunakan pendekatan-pendekatan Sosiologi, meskipun pada perkembangannya dapat ditarik adanya perbedaan-perbedaan yang jelas diantara keduanya.
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Ilmu Sosiatri tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Sosiologi, setidak-tidaknya nama Ilmu Sosiatri pada mulanya merupakan hasil dari proses analogi Psikologi-Psikiatri dan Sosiologi-Sosiatri memperjelas keterkaitan tersebut.
Setelah analogi tersebut diterima kebenarannya untuk beberapa saat, ternyata kebenarannya dipertanyakan karena beberapa hal yang menyertainya, sehingga sekarang ini muncul kecenderungan untuk meninggalkan analogi tersebut.
Artinya meskipun bukan berarti tanpa persoalan, Ilmu Sosiatri yang sudah terlanjur menjadi nama dari disiplin ilmu tentang pembangunan masyarakat dicoba untuk diberi roh dan substansi yang sesuai dengan mood yang ada di Jurusan Ilmu Sosiatri FISIPOL UGM sebagai institusi yang paling relevan (Jurusan Ilmu Sosiatri, 1992).
Ilmu Sosiatri yang kelahirannya didasarkan pada kebutuhan dan pengkhususan keahlian bagi pembangunan negara dan pembangunan masyarakat, mengalami gelombang dalam perkembangannya.
Meskipun selama beberapa waktu penekanannya pada mempelajari kelainan-kelainan yang ada pada masyarakat dan upaya-upaya penyembuhannya ke arah yang lebih baik sehingga terkesan memiliki double subject matters. Sekarang ini lebih memfokuskan pada mempelajari hubungan antar manusia, antar kelompok, antar manusia dan kelompok dalam rangka untuk membangun masyarakat.
Konsep dasar pembangunan masyarakat menurut Ilmu Sosiatri adalah: Suatu usaha untuk menciptakan hubungan yang seimbang antara kebutuhan hidup masyarakat (needs) dengan sumber-sumber daya hidup (resources) yang terdapat disuatu daerah sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat yang penuh, fisik, mental maupun sosial.
Meskipun konsep needs dan resources juga dipakai oleh studi Pekerjaan Sosial yang dikembangkan dalam (ilmu) Kesejahteraan Sosial, namun perbedaannya terletak pada pendekatannya yang lebih menitikberatkan pada aspek sosial dan bukan individual seperti yang dilakukan oleh Pekerjaan Sosial (Soehartono dalam Departemen Sosial RI., 1991: 5). Perbedaannya dapat juga dilacak dari aspek-aspek filosofisnya yang lebih menempatkan manusia selain sebagai sasaran juga sebagai pelaku pembangunan masyarakat. Sedangkan Pekerjaan Sosial lebih menempatkan manusia sebagai sasaran yang harus mendapatkan bantuan dari pembangunan.
Dua persoalan di atas pada beberapa hal mempengaruhi perkembangan Ilmu Sosiatri. sehingga menginventarisasi dan melukiskan perkembangannya sebagai sebuah ilmu serta mendiskusikannya dengan perkembangan-perkembangan faktor- faktor luar menjadi sangat mendesak untuk dikerjakan.
Upaya tersebut dilakukan terutama untuk menjawab persoalan:
Bagaimanakah perkembangan Ilmu Sosiatri dan ilmu-ilmu lain yang hampir sepadan?